Memartabatkan Bahasa sebagai Wahana Intelektual, Akademik, dan Global
Bahasa berfungsi bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana berpikir dan mengekspresikan gagasan ilmiah. Dalam ranah akademik, bahasa Indonesia berperan penting sebagai media penyusunan ide, penalaran logis, serta pengembangan wawasan ilmiah. Teks akademik dan teks ilmiah sama-sama digunakan untuk menyampaikan pemikiran berbasis ilmu, namun keduanya memiliki perbedaan utama. Teks akademik cenderung bersifat reflektif dan digunakan dalam konteks pembelajaran, sedangkan teks ilmiah bersifat objektif, sistematis, serta mengikuti pola penulisan baku seperti IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion).
Ciri khas teks ilmiah terletak pada penggunaan bahasa yang formal, padat, dan berlandaskan data serta teori. Sementara itu, teks akademik memiliki struktur yang lebih bebas namun tetap runtut—meliputi pendahuluan, isi, dan penutup. Penulisan akademik yang baik menuntut kejelasan ide, ketepatan pemilihan istilah, konsistensi gaya, serta kepatuhan terhadap etika ilmiah seperti kejujuran dan anti-plagiarisme.
Kemampuan literasi kritis menjadi aspek penting dalam dunia akademik karena membantu mahasiswa memahami, menganalisis, dan mengevaluasi teks ilmiah secara mendalam. Peningkatan literasi akademik dapat dilakukan melalui pelatihan menulis, pembiasaan membaca karya ilmiah, serta penerapan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Langkah-langkah tersebut bukan hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga memperkuat posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan yang memiliki daya saing di tingkat global.
No comments:
Post a Comment